Langsung ke konten utama

Konfigurasi Ekstensi dan Dial Plan Server Softswich

Nama : Siti parida
Kelas  : Xll TKJ 2

Konfigurasi Ekstensi dan Dial Plan Server Softswich

 A.Mengenal kstensi dan Dial Plan
     
Pengertian Ekstensi Dan Dial Plan Di Server VoIP
 
Pengertian Ekstensi 
 
Apa itu Ekstensi dalam server VoIP ?  merupakan label dari extension, dapat berupa sebuah string berupa angka, huruf dan simbol yang ada atau pola yang harus di evaluasi secara dinamik untuk mencocokan dengan banyak kemungkinan nomor telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari extension tertentu harus mempunyai label yang valid atau sama. 


Konfigurasi Ekstensi 
Data Account Umum general-->> context umum,
context=default -->> name context user port=5060 -->> default port untuk SIP  binaddr=0.0.0.0 -->> listen semua ip_addr yg request srvlookup=yes tos=0x18 videosupport=yes  
 Konfigurasi Data Account User / Extensions ;softphone -->> nama atau nomor account [101] (user/extension) type=friend -->> tipe account username=101 -->> login account secret=101 -->> password account host=dynamic -->> host yang menjadi IP PBX,dpt berubah nat=no -->> tanpa NAT dtmfmode=rfc2833 -->> RTP Payload for DTMF Digits, Telephony Tones and Telephony Signals allow=all -->> mode codec bisa semua jenis codec
callerid=”sip00” -->> id client context=voipkn -->> context jaringan user canreinvite=no -->> mekanisme canreinvite mailbox=101@voipkn -->> username@context


Pengertian Dial Plan
 
Apa itu Dial Plan dalam server VoIP ? Dial Plan berguna sebagai routing panggilan antar ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX secara lokal maupun antar IP-PBX atau biasa disebut dial trunk. Dalam Asterisk Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama extensions.conf. Intinya setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada user tertentu yang telah terdaftar di Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama terhadap id user. 
 
Konfigurasi Dial Plan
  • Edit file extensions.conf dengan mengetik perintah
nano /etc/asterisk/extensions.conf

  • Pastikan bahwa seluruh perintah pada file ini sudah di matikan atau dinonaktifkan. Ketikan perintah di bawah ini pada bagian paling akhir dari isi file extensions.conf. 
  • Dial antar ekstensi pada IP-PBX dengan voipkn seluruh dial plan di bawah ini hanya berlaku bagi context.
„voipkn‟ exten =>101,1,Dial(SIP/101,20)

  • Dial ext 101 dengan protokol SIP, lalu konfigurasi time out atau batas waktu hanya 20 detik.
exten =>101,2,Hangup

  •  setelah konfigurasi timeout lakukan hangup terhadap exten.
102,1,Dial(SIP/102,20) exten =>102,2,Hangup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam konektor fiber optik

Macam-macam konektor fiber optik FC (Fiber Connector) Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. Gambar diatas adalah konektor FC SC (Subsciber Connector) Digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. Gambar diatas adalah konektor SC ST (Straight Tip) Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut. Gambar diatas adalah konektor ST Biconic  Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam ko

Mengevaluasi Permasalahan jaringan Fiber Optik

Mengevaluasi permasalahan jaringan fiber optic Gangguan dan Troubleshooting Fiber Optic Pada Instalasi kali ini terjadi beberapa masalah, yaitu pada saat pengecekan koneksi ternyata koneksi belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan loss yang dihasilkan sangat besar atau tidak memenuhi standar loss yang direkomendasikan yaitu RX sensitivity-nya antara – 22 s/d – 24 dB, pada saat dilakukan penghitungan ternyata loss yang dihasikan adalah – 38 dB, setelah tim men-troubleshooting masalah ini mulai dari konstruksi kabel apakah ada bending atau kabel yang patah, penggunaan attenuator yang tepat, setelah beberapa tindakan tersebut dilakukan ternyata loss yang dihasilkan masih saja besar. Tim instalasi sempat mengganti atau men-splice ulang patch cord karena diasumsikan hasil splicingnya kurang maksimal, ternyata tindakan tersebut juga tidak merubah hasil penghitungan loss yang direkomendasikan. Setelah tim melakukan pengecekan ulang di OTB ternyata sumber masalah ditemukan yaitu k